Rabu, 23 Juli 2008

PEMANFAATAN MEDIA CHART DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN KERTAS KERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA SISWA KELAS XI IPS I
SMA NEG. 2 BANTAENG

Zaenuddin Kabai

Abstrak :Penelitian action research ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan siswa dalam menyusun kertas kerja perusahaan jasa pada mata pelajaran akuntansi SMA Negeri 2 Bantaeng. Penelitian dilakukan dikelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantaeng. Pemecahannya dilakukan adalah dengan memanfaatkan media cart sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kertas kerja akuntansi perusahaan jasa.
Penelitian menyimpulkan bahwa pemanfaatan media chart dalam pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam dalam menyusun kertas kerja perusahaan jasa . Dari siklus 1 ke siklus 2 menunjukkan bahwa hasil belajar akuntansi siswa mengalami peningkatan yang sangat berarti.
Kata kunci : Pemanfaatan media chart,hasil belajar,kertas kerja perusahaan jasa.
Zaenuddin Kabai, Guru SMA Neg.02 Bantaeng.081342537529.





.....
Terutama pada rumpun IPS , mata pelajaran ekonomi /akuntansi adalah mata pelajaran yang peranannya terhadap pengembangan kecerdasan hidup bagi pebelajar salah satu urgensi kebutuhan . Sehingga merupakan suatu kewajaran jika senantiasa menjadi sorotan . Karena dalam mempelajari akuntansi dibutuhkan pemahaman baik dari konsep,maupun keterampilan dalam menyusun ,dan menghitung. khususnya kertas kerja baik perusahaan jasa maupun perusahaan dagang . Sebab titik akhir dari pada proses pencatatan adalah tahap pelaporan .
Pentingnya kertas kerja (neraca lajur ) sekalipun hanya sebagai alat bantu tapi sangat signifikan terhadap penyusunan laporan keuangan . Bahkan boleh dikata kan tanpa itu maka penyusun laporan keuangan akan mengalami hambatan . Oleh karena itu peningkatan kemampuan siswa dalam menyusun kertas kerja adalah merupakan sangat utama . Bagi siswa kelas XI jurusan IPS SMA . Sebagai bekal baik ketika mereka terjun kemasyarakat, terutama jika dia sebagai usahawan .maupun ketika melangkah pada jenjang pendidikan lebih tinggi.
Sekalipun kenyataannya kemanpuan siswa dalam menyususn kertas kerja masih masih mengalami kesulitan . Akibatnya nilai maksimal sulit diwujudkan menjadi satu kenyatan .Hal ini diakibatkan oleh disatu sisi karena keterbatasan waktu tersedia ,disisi lainnya media / alat pembelajaran belum sesuai dengan pokok bahasan . Oleh karena itu penggunaan media chart dalam rangka peningkatan kemanpuan siswa dalam pembelajaran akuntansi pada pokok bahasan kertas kerja perusahaan jasa adalah salah satu penentu kebehasilan pembelajaran .
Berdasar dari latar belakang masalah maka yang menjadi permasalahan adalah ; Apakah dengan pemanfaatan media chart dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menyusun kertas kerja perusahaan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemanpuan siswa dalam menyusun kertas kerja perusahaan jasa melalui pemanfaatan media chart . Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat (1) bagi guru ,sebagai bahan masukan untuk meningkatakan kemampuan siswa dalam menyususn kertas kerja perusahaan jasa dengan memanfaatkan media sederhana ,(2) bagi siswa diharapkan dapat dengan mudah untuk memahami,menguasai prosedur dalam penyusunan kertas kerja perusahaan jasa.(3) bagi sekolah akan memberikan sumbangan yang berarti dalam meningkatkan mutu pembelajaran .(4) sebagai bahan referens bagi peneliti berikutnya .
Media pembelajaran menurut Arsyad (2007) , Kosasih (2007) media pembelajaran , segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran , dapat membangkitkan semangat , perhatian , dan kemauan sehingga siswa senanntiasa termotivasi untuk berprestasi , memiliki dedikasi yang tinggi ,optimis ,dan dinamis .
Adapun manfaat media chart adalah dapat mempermudah baik cara belajar siswa , maupun cara mengajar guru . Selain itu mudah dibuat , harga tidak terlalu mahal ,dan bahannya mudah diperoleh . apalagi mudah dipahami karena isinya menggambarkan pokus pembelajaran seperti : bahasan kertas kerja mulai dari langkah-langkah sampai pada gambar kolom kertas kerja dan isi perkiraan yang terkandung didalamnya .Dengan demikian maka penggunaan media chart dapat mempercepat proses pencapaian ,penangkapan , dan penguasaan materi penyusunan kertas kerja .
Dengan kondisi demikian maka secara pasti siswa dapat termotivasi untuk;(1) mencapai hasil yang optimal , selalu maju untuk menekuni pelajaran akuntansi, mendapat nilai baik,menyelesaikan tugas – tugas akuntansi.(2) meningkatkan pengetahuan melalui bacaan yang terkait dengan materi akuntansi .(3) munculnya rasa percaya diri dan kepuasan siswa . Kertas kerja atau sering disebut neraca lajur (workshit) ,suatu daftar terdiri atas kolom- kolom neraca sisa ,ayat jurnal penyesuaian ,dan laporan keuangan yang dibuat untuk menyajikan secara keseluruhan data akuntansi yang diperlukan pada akhir periode akuntansi .(Christianto .2007).Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan pada akhir periode akuntansi (Ritonga .2007)Selanjutnya setelah kertas kerja dibuat ,akun-akun nominal perlu ditutup agar akun-akun itu bisa dibuka kembali pada periode akuntansi berikutnya.Hal senada ungkapan Soemarso (1993)Neraca lajur merupakan alat untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan , melakukan penyesuaian dalam buku besar dan menutup perkiraan laba rugi (perkiraan nominal). Makanya itu fungsi utama kertas kerja adalah sebagai alat bantu dan mempermudah penyusunan laporan keuangan
Tahapan Penyusunan Kertas Kerja Perusahaan Jasa
Stelah data akhir periode disesuaikan maka ; (1) siapkan kertas kerja sesuai dengan kebutuhan ,kemudian pindahkan saldo akun buku besar keneraca saldo kertas kerja ,(2) pindahkan ayat jurnal penyesuaian kekolom penyesuaian kertas kerja .(3) sesuaikanlah dengan cara menambah atau mengurangi saldo masing – masing akun pada neraca saldo sesuai dengan ayat jurnal penyesuaian pada akun bersangkutan , (4) pindahkan saldo akun pada neraca saldo disesuaikan kelajur laporan laba rugi akun nominal (pendapatan dan beban) , dan lajur neraca bagi akun riil (aktiva,kewajiban, dan modal) , (5) tentukan saldo laba / rugi bersih pada lajur laporan laba rugi .Perusahaan memperoleh laba bersih jika sisi kredit lebih besar dari sisi debet pada lajur laporan laba rugi dan rugi bersih jika sebaliknya Kemudia pindahkan saldo laba/ rugi bersih kelajur neraca . Saldo laba bersih akan dipindahkan pada sisi kredit di neraca agar tergambar bahwa keuntungan tersebut menambah modal . Sedangkan saldo rugi bersih akan dipindahkan pada sisi debet neraca suatu pertandah bahwa kerugian yang diderita mengurangi modal usaha.(6) Jika lajur – lajur pada kertas kerja telah dijumlahkan dan masing-masing lajur itu telah sama besar, maka tutuplah kertas kerja tersebut .
Pemanfaatan media chart dalam Penyusunan Kertas Kerja
Penggunaan media chart menurut Kosasih 2007. Dalam menyusun kertas kerja perusahaan dagang dapat dilakukan dengan multi metode (ceramah, peragaan,Tanya jawab, dan penugasan) melalui prosedur berikut : (1)Kegiatan awal ,terdiri dari penjelasan tentang kegiatan pembelajaran ,dan apresepsi untuk mengetahui pengalaman / keterampilan siswa melalui Tanya jawab .(2) Kegiatan inti ,terdiri dari penjelasan guru tentang materi yang tertulis pada media chart,siswa membaca setiap penjelasan dan uraian materi dengan cermat yang telah ditulis pada media chart ,membaca pendukung yang telah disiapkan , mengerjakan latihan penyusunan prosedur penyusunan kertas kerja perusahaan dagang yang telah disediakan dengan dukungan media chart yang tersedia , kemudian mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah disiapkan oleh guru. (3) Kegiatan penutup , guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari , kemudian dilanjutkan dengan tes akhir untuk mengukur keterampilan siswa dalam menyusun kertas kerja perusahaan dagang .
Berdasar dari uraian tersebut diatas maka yang perlu dilakukan oleh guru adalah : (1) mengatasi kemungkinan keterbatasan penekanan persepsi sehingga siswa terpasung pada persepsi indra mata ,(2) menghindari variasi tulisan yang berlebihan sehingga berakibat kurang efektifnya kegiatan pembelajaran ,(3)menyesuaikan ukuran dengan luas ruangan , dan jumlah siswa (4) pada saat menampilkan media chart diupayakan jangan sampai bergerak ,(5) menghindari angka yang sama terlalu banyak sebab kecenderungan berakibat membingunkan siswa , (6) arahkan perhatian pada setiap tulisan kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung berhubungan dengan tulisan yang ditunjuk,(7) tuliskan pertanyaan – pertanyaan dan jawabannya disamping gambar , tetapi ditutup dengan kertas . Kemudian memberi kesempatan tiap siswa untuk menguji sendiri kebenarannya.
Dalam kaitannya dengan peningkatan keterampilan menyususn kertas kerja Media chart , menurut Aisyad (2007) salah satu dari sekian banyak media pajang . Pada umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau imformasi dalam proses pembelajaran dikelas,selain itu mudah dibuka kembali manakala diperlukan . Media ini paling sederhana , dan mudah diperoleh bahannya paling utama karton-karton lebar , serta sangat menguntungkan untuk imformasi visual seperti gambar bagan jurnal penyesuaian , prosedur penyesuaian . Selain itu gambar kolom kertas kerja , prosedur pengisian kertas keja , terutama pemindahan data dari jurnal penyesuaian kekolom ajusmen pada kertas kerja . Begitupula pengisian kolom neraca saldo setelah penyesuaian sampai kolom laba rugi dan neraca .
Perinsif umum penggunaan media chart menurut Kosasih (2007); (1) media harus berisi dengan hal-hal yang realistis dan digunakan secara hati-hati , karena apabila isinya amat rinci dengan realisme yang sangat sulit diproses dan dipelajari sering kali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan (2) isi dari media berfungsi untuk melukiskan perbedaan antara satu dengan lainnya dalam kertas kerja ,(3) warna tulisan harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponennya .

Hipotesis

Adapun hipotesis masalah ;Pemanfaatan media chart dalam pembelajaran akuntansi dapat meningkatkan keterampilan menyusun kertas kerja akuntansi perusahaan jasa pada siswa kelas XII IPS 1 SMA NEG. 2 Bantaeng semester genap tahun ajaran 2007 / 2008.
METODOLOGI PENELITIAN


Setting Penelitian

Untuk lebih memfokuskan orientasi dan persamaan persepsi dalam penelitian ini, penulis merasa perlu menjelaskan jenis dan lokasi penelitian. (1) Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tindakan kelas (PTK) . Arkunto (2006) mengenai karakteristik PTK, yakni; problema yang diangkat adalah problema yang dihadapi guru di kelas, adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar dikelas, harus menunjukkan adanya perubahan kearah perbaikan dan peningkatan secara positif. (2) penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantaeng Propinsi Sulawesi Selatan. PTK ini hanya dilaksanakan di kelas XI IPS 1 semester genap tahun ajaran 2007/2008, (3)Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan hasil belajar dengan menggunakan media chart dengan pokok bahasan kertas kerja perusahaan jasa.(4).Definisi operasional : pertama ;Penggunaan media chart di dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi, kedua ; Motivasi adalah kemauan baik dari dalam maupun dari luar untuk belajar sehingga terjadi suatu proses menuju peningkatan hasil belajar. Ketiga ; Hasil belajar adalah perolehan nilai dari proses belajar pada setiap mata pelajaran dari setiap pokok bahasan yang diwujudkan dengan nilai huruf atau angka. Keempat ; Media sebagai alat yang menyampaikan atau menyatakan pesan-pesan pembelajar agar pesan tersebut dapat bermakna yakni meningkatkan belajar secara maksimal. Kelima ; Peningkatan keterampilan adalah usaha yang dilakukan oleh guru dengan langkah-langkah sistematis dalam proses pembelajaran menuju pencapaian target kompetensi bagi siswa.
Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian kali ini adalah siswa kelas XI IPS 1 semester genap SMAN. 02 Bantaeng yang jumlahnya 41 orang. Mengingat adanya keterbatasan waktu dan biaya maka dalam penelitian ini tidak digunakan seluruh kelas, tetapi hanya memilih (satu) kelas atau sekitar 41orang siswa sebagai subyek penelitian. Kelas XI IPS 1. dipilih karena baik tingkat kemampuan akademik meupun latar belakang sosial kehidupannya siswa sangat heterogen

Sumber Data

Sebagai penelitian kualitatif instrumen utama penelitian ini adalah peneliti sendiri. (1)Hasil observasi, dokumen tertulis, proses pembelajaran maupun hasil belajar.(2) Hasil wawancara adalah format untuk memperoleh data atau memperoleh klarifikasi dari guru tentang data-data yang dianggap belum jelas. (3) lembar kerja siswa (LKS) adalah format khusus untuk mengerjakan soal latihan, penilaian dalam praktik (seperti pencatatan data penyesuaian kedalam jurnal penyesuaian dan posting ke kolom ajustman pada kertas kerja perusdahaan jasa).

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Prosedur pengumpulan data penelitian melalui (1).Studi Pendahuluan kelas XI IPS 1. (2).Perencanaan Tindakan secara kolaboratif (3). Pelaksanaan tindakan dilakukan secara kolaboratif. (4) observasi,evaluasi ,dan (5) refleksi.
Pelaksanaan tindakan merupakan tahap aplikasi dari rencana tindakan. Pada tahap ini, guru dan peneliti melaksanakan proses pembelajaran di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 2 Bantaeng . Penerapan secara kelaboratif melalui Siklus pertama berlangsung dua kali pertemuan atau tatap muka sedangkan siklus kedua 3 (tiga) kali pertemuan . Setiap pertemuan menggunakan waktu 2 x 45 menit. Kegiatan tersebut sesuai dengan jadwal pelajaran atau tanpa pengaturan waktu secara khusus. Pertemuan pertama untuk menetapkan strategi dengan kerja kelompok khususnya mengenai pencatatan data penyesuaian kedalam jurnal penyesuaian , sekaligus posting kekolom ajustmen pada kertas kerja perusahaan jasa dengan beberapa contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari bagi siswa.
Pembelajaran pada pertemuan 1(satu) siklus satu diawali dengan mengabsen siswa, kemudian pembentukan kelompok terdiri dari 4 – 5 orang tiap kelompok. Selanjutnya ; (1) menuliskan dipapan tulis pokok bahasan, (2) menjelaskan secara singkat tahap penyelesaian kertas keja akuntansi perusahaan jasa, (3) membagikan LKS data penyesuaian setiap kelompok untuk dikerjakan bersama .
Pertemuan kedua siklus ini pembelajaran difokuskan kepada penuangan hasil kerja kelompok ke dalam media chart. Dilanjutkan dengan penyajian Hasil kerja kerja kelompok dengan media chart . kelompok lainnya diberi kesempatan untuk menanggapinya.Selama melakukan kerja kelompok peneliti dan kelaboratif ikut bersama dalam membimbing siswa sekaligus memberi komentar atas kerja kelompok. Selain itu guru memberi motivasi agar melakukan refleksi dan komentar mengenai jalannya proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian evaluasi hasil kerja siswa secara menyeluruh. Penilaian tidak hanya oleh guru, tetapi juga melibatkan siswa itu sendiri untuk mengemukakan pendapatnya mengenai proses pembelajaran tersebut.
Penilaian hasil belajar pada siklus pertama sebagai gambaran tindakan dalam penelitian ini terdiri dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses yakni : (1) guru mengamati dengan cermat proses pembentukan kelompok, (2) guru mengamati kegiatan kerja kelompok dalam menyelesaikan soal LKS, (3) guru mengamati kreatifitas siswa dalam kerja kelompok ke dalam media chart, (4) guru mengamati soal berlangsungnya diskusi pada waktu penayangan hasil kerja kelompok lain (penilaian teman sejawat). Hasil kerja individual dengan memberikan catatan konstruktif tentang kelebihan dan kekurangan hasil kerja siswa. Semua hasil kerja siswa di beri catatan dikembalikan kepada siswa sebagai penilaian porto folio.
Pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua aktivitas yang dilakukan adalah merevisi, menambah atau menyelesaikan kendala-kendala pembelajaran. Setelah itu tindakan selanjutnya variasi apresepsi agar motivasi siswa dan rasa optimisme semakin meningkat. Kemudian dilanjutkan dengan (1) pengukuhan kelompok yang telah dibentuk pada siklus pertama, (2) menuliskan dipapan tulis materi ajar; kertas kerja perusahaan jasa (3) menjelaskan secara singkat pokok bahasan yang akan menjadi fokus pada pertemuan tersebut, (4) kerja kelompok melalui lembar kerja siswa (LKS).Eksitensi peneliti dan kelaborator setiap kegiatan senantiasa bertindak sebagai monitoring, motivator, sekaligus sebagai komentator. Setelah itu tiap kelompok di beri kesempatan untuk mengajukan refleksi terhadap jalannya kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pertemuan kedua pada siklus kedua . Fokus kegiatan kepada penayangan hasil kerja kelompok , guru memotivasi para anggota kelompok penyaji untuk bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil kerja kelompoknya . Disamping itu guru memacu kelompok lainnya untuk menilai dan mengoreksi hasil kerja kelompok penyaji,sekaligus memberi skor berdasarkan petunjuk yang diterima dari guru dan peneliti.Selanjutnya setiap kelompok diberi kesempatan untuk mengajukan kesimpulan materi ajar . Idealisme positif dalam kelompok senantiasa ditanamkan . Sehingga pada gilirannya penuangan dan penayangan hasil kerja kelompok betul-betul keikut sertaannya maksimal.

Kegiatan evaluasi secara menyeluruh pada pertemuan ketiga siklus kedua masih menggunakan penilaian proses dan penilaian hasil . Penilaian proses ; (1) pengamatan secara cermat jalannya pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi ,(2) pengamatan pada saat kerja kelompok terutama pada saat penuangan hasil kerja kelompok kedalam media chart ,(3) pengamatan pada saat indifidu memberi kementar mengenai hasil kerja kelompokn lainnya(penilaian teman sejawat) (4) pengamatan terhadap keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi kelas (5) pengamatan terhadap kegiatan diskusi antar kelompok.
Penilaian hasil dilakukan porto folio .Guru mengoreksi setiap hasil kerja baik hasil kerja indifidu maupun hasil kerja kelompok dengan memberikan catatan konstruktif serta dikembalikan kepada setiap siswa sebagai penilaian porto folio .(4). Pengamatan (obsevasi) Pelaksanaan tindakan dan pengamatan berlangsung secara bersamaan,sebagai ciri penelitian kolaboratif, disamping peneliti sebagai guru akuntansi dikelas XII IPS. Juga sebagai penulis dengan memilih PTK sebagai pendekatan kali ini. Oleh karena peneliti dan guru mata pelajaran akuntansi sebagai kelaborator saling berganti peran demi keakuratan perolehan data . Pengamat melakukan pengamatan dan membuat catatan-catatan secara cermat sebagai bahan diskusi setelah tindakan selesai setiap pertemuan .Observasi dilaksanakan terus menerus sejak tindakan pada siklus satu sampai siklus berikutnya .Hasil pengamatan setiap siklus dijadikan bahan pertimbangan refleksi pada siklus berikutnya . Karenanya setiap hasil pengamatan didiskusikan bersama kelaborator agar perencanaan tindakan berikutnya dapat lebih bermakna , (5). Refleksi; dilaksanakan setiap akhir siklus . Pada kesempatan ini peneliti dengan kolaborator melakukan diskusi untuk membahas ; analisis hasil tindakan yang telah ditetapkan , kasesuaian rencana dengan pelaksanaan tindakan , termasuk temuan – temuan lain yang tak terduga , menyimpulkan hasil tindakan pada siklus yang telah dilaksanakan ,dan menyusun rencana tindakan untuk siklus berikutnya. (6). Evaluasi: Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan kuantitatif dari hasil pembelajaran setiap siklus , maka setiap pertemuan terakhir pada setiap siklus dilakukan evaluasi agar pelaksanaan pembelajaran dapat diketahui apakah ada peningkatan atau tidak dengan menggunakan media chart .

Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data
1 . Tekhnik pengumpulan data
Melalui siklus – siklus tersebut , pengumpulan data digunakan tekhnik observasi , wawancara ,dan lembar kerja siswa(LKS).
Tekhnik observasi dengan langkah-langkah;(1) pengamatan terhadap aktivitas kearah peningkatan motivasi dan pemahaman terhadap pentingnya keterampilan menyusun kertas kerja perusahaan jasa ,(2) pengamatan terhadap keingin tahuan siswa terhadap tata cara penyusunan kertas kerja perusahaan jasa dengan benar ,(3) pengamatan terhadap aktivitas dalam menentukan siapa saja mewakili kelompok dalam penayangan hasil kerja kelompok melalui media chart , (4) pengamatan terhadap kegiatan diskusi kelompok pada saat penyusunan kertas kerja perusahaan jasa ,(5) pengamatan terhadap kegiatan penyusunan jurnal penyesuaian , dan perkiraan yang memerlukan perkiraan tambahan,(6)pengamatan terhadap kegiatan pada saat memposting dari jurnal penyesuaian kedalam kolom ajustman.
Pelaksanaan observasi dilaksanakan berdasarkan langkah tindakan pembelajaran pada tiap tahap.Urutan langkah tersebut, pengamatan terhadap beberapa kegiatan yakni; (1) pada saat diskusi mengenai penentuan karakteristik akuntansi perusahaan jasa , (2) diskusi mengenai perbedaan mendasar jurnal umum dengan jurnal penyesuaian ,(3) penyusunan kolom kertas kerja ,(4) posting jurnal penyesuaian kedalam kolom ajustman (5) menyelesaikan kertas kerja perusahaan jasa , (6) memeriksa hasil kerja kelompok ,(7) penuangan dan penayangan hasil kerja kelompok melalui media chart.
Tekhnik wawancara dilakukan terhadap siswa dan guru dikelas..Wawancara diarahkan untuk melengkapi data observasi ,meminta tanggapan siswa dan guru pada setiap tahap kegiatan pembelajaran akuntansi.Pada tahap kerja kelompok dalam menyelesaikan LKS .Wawancara tersebut difokuskan pada tanggapan siswa tentang ;(1) apresepsi dan motivasi,tanya jawab mengenai pengertian kertas kerja perusahaan jasa ,(2) pemahaman terhadap pentingnya keterampilan menyusun kertas kerja perusahaan jasa ,(3) penulisan terhadap nama perusahaan jasa yang ada di Kab. Bantaeng,(4)pembuatan perkiraan dengan nama salah satu perusahaan jasa yang telah disebutkan . Wawancara difokuskan pada ;(1) tanggapan mengenai hasil kerja kelompok lain , (2) merevisi sendiri hasil kerja kelompoknya bersama guru pembimbing dan peneliti, (3) menuliskan kembali hasil revisi.
Studi dokumentasi mengenai rencana pembelajaran guru ,dan memeriksa Hasil pekerjaan siswa .Penugasan merupakan salasatu tekhnik penghumpulan data Tentang pelaksanaan pembelajaran akuntansi ,selain itu penayangan hasil kerja Siswa dengan menggunakan media chart. Untuk menilai sejauh mana keterampilan siswa terhadap penyusunan kertas kerja perusahaan jasa . Penugasan dimulai dari tahap penemuan ciri khusus kertas kerja perusahaan jasa, penyajian ,tekhnik penugasan dengan menggunakan instrumen berupa lembaran yang terdiri dari : (1) lembar kerja siswa (LKS.1 ) mengenai jurnal penyesuaian perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian , posting jurnal penyesuaian kedalam kolom ajustman , menyelesaikan neraca saldo disesuaikan pada kertas kerja dengan sepuluh kolom . (2) LKS 2 . menyelesaiakan kertas kerja dari neraca saldo disesuaikan sampai pada laba rugi dan neraca . (3) LKS 3 . kertas kerja perusahaan jasa , jurnal penyesuaian perkiraan-perkiraan yang memerlukan penyesuaian , posting jurnal penyesuaian kedalam kolom ajustman ,menyelesaikan kertas kerja sepuluh kolom .
2 . Alat pengumpulan data

Agar pelaksanan PTK tidak terlalu menyulitkan baik peneliti,kelaborator,subyek terteliti maka dibutuhkan alat pengumpulan data berupa lembar kerja siswa (LKS) dan lembaran soal evaluasi , lembaran observasi. Selain itu demi kelengkapan data observasi,meminta tanggapan siswa dan guru pada setiap tahap pembelajaran akuntansi , pada saat kerja kelompok dalam rangka penyelesaian LKS , serta tanya jawab mengenai pengertian akuntansi perusahaan jasa ,penulisan nama –nama perusahaan jasa yang ada didaerahnya, wawancara .
Validitas Data Penelitian
Peneliti dan kelaborator saling mengecek / menilai kemudian memutuskan validitas atau tidak alat pengumpul data dalam penelitian sehingga terjalin apa yang dikatakan proses kelaborasi dalam penelitian . selain itu dengan menggunakan berbagai sumber data guna meningkatkan kualitas penelitian yakni ; data dari guru, data dari siswa itu sendiri baik dalam proses maupun diluar proses pembelajaran . Kemudian dilanjutkan dengan diskusikan dengan bersama kolaborator.
Analisa Data

Tekhnik analisa data menurut Miller & Herman dalam aqib (2006) digunakan model alur , reduksi data , penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi.Tahapan analisa data tersebut dapat terjadi secara bersamaan dan berulang selama penelitian dan sesudah tindakan penelitian dilakukan . Statistik deskriptif untuk menggambarkan hasil evaluasi. Kemudian untuk mengetahui motivasi belajar , serta keaktifan siswa baik dalam proses mampu diluar proses pembelajaran denga melihat catatan akuntansi terutama pokok bahasan yang menjadi obyek kajian .
Reduksi data dilakukan setelah data dikumpulkan melalui kegiatan observasi,penugasan ,dan wawancara . Kemudian dilanjutkan dengan penyeleksian ( reduksi ) ,pengkodean, dan pengklasifikasian data . Data yang terkumpul diseleksi sehingga diperoleh data yang valid sesuai dengan tahapan pelaksanaan tindakan . Data – data yang valid ,relevan dengan masalah penelitian dianalisis guna pengambilan kesimpulan .
Untuk memudahkan proses analisa data, maka setelah diseleksi sesuai dengan perolehan data dan diberi kede .Hanya saja harus disadari bahwa pengklasifikasian dan pemberian kode data diatur sesuai dengan jenis data perolehan .Pengklasifikasian dan pemberian kode tersebut : (1) data proses penyajian materi akuntansi diberi kode (pros. Peny. M.A.) ,tahap pembentukan kelompok diberi kode (pemb.klpk ),data proses kerja kelompok (pros.kerj.klpk),dan(2) data penayangan hasil kerja kelompok ( pen.yang hk.klpk),data pemberian tanggapan terhadap tayangan kelompok lain (penilaian sejawat) diberi kode ( penil.sej.).
Kegiatan reduksi data terhadap semua data perolehan dari seiap tindakan penelitian .Acuan pereduksian data adalah masalah penelitian dan sesuai dengan kebutuhan data,sebab untuk menjelaskan masalah terteliti .
Setelah reduksi data ,serta penetapan data terpilih ,kemudian disajikan melalui pemaparan seluruh data terpilih .Pada tahapan ini ,data penelitian sudah terorganisir dalam bentuk satuan-satuan imformasi sesuai dengan jenis masalah.,
Penulisan,penyajian ,dan penilaian disajikan secara terstruktur dan sistimatis. Selain itu tergambar pula perkembangan kemampuan siswa dalam proses pembelajaran akuntansi pada pokok bahasan kertas kerja perusahaan jasa . Begitupula kesulitan ,serta hambatan selama proses pembelajaran baik siswa ,maupun guru .Sungguh pun demikian sangat diharapkan penyajian data secara cermat agar penarikan kesimpulan , peneliti tidak mengalami kesulitan. Refleksi data pada sajian tiap siklus adalah dasar utama bagi penyempurnaan pelaksanaan tindakan pada siklus selanjutnya.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara penafsiran makna penyajian data . oleh karena itu agar kesimpulan tidak terlalu melenceng keluar dari harapan maka sebelum kesimpulan akhir diperlukan kesimpulan sementara .Hasil penafsiran makna data tersaji akan diverifikasi untuk memperoleh simpulan akhir yang dapat dipercaya.Kegiatan verifikasi dilakukan dengan uji keabsahan data sesuai dengan ketentuan. Petunjuk analisis data proses dan data hasil digunakan untuk mempermudah kegiatan analisis data baik proses maupun hasil tindakan pembelajaran akuntansi .Jelasnya kisi-kisi analisis data disesuaikan dengan jenis dan sumber data yang akan dianalisis.

Indikator Kinerja


Sudah merupakan suatu kemutlakan bagi setiap peneliti denganmengawali kegiatan dengan mengumpulkan fakta negatif bersama kelaborator mencari dokumen tertulis baik dari guru,maupun dari stap tata usaha mengenai nilai siswa.Kemudian dilanjutkan dengan wawancara dengan subyek terteliti.Setelah menemukan fakta negatif maka peneliti bersama dengan guru akuntansi dikelas tersebut mengelompokkan fakta negatif untuk membatasinya .Kemudian dilanjutkan dengan ; (1) menyusun rancangan pembelajaran ,(2) menyusun pedoman observasi ,(3) menyusun pedoman wawancara ,(4) menyusun LKS, (5) menentukan bentuk soal,(6) menentukan berapa kali pertemun tiap siklus,dan berapa siklus yang akan ditempuh,(7) manentukan jadwal kegiatan .Disepakati bahwa PTK dilaksanakan dua siklus ,dan siklus 1(satu) dua kali pertemuan termasuk didalamnya studi pendahuluan sedangkan siklus 2 (dua) tiga kali pertemuan .
HASIL PENELITISN
Deskripsi kondisi awal responden atau subyek penelitian ini meliputi : jenis kelamin, dan tingkat pemahaman siswa kelas XI IPS.1 SMA Negeri 2 Bantaeng tahun ajaran 2006/2007 semister genap..
a. Jenis kelamin
Berdasar data yang dihimpun melalui absen kelas, diperoleh jumlah responden 41 orang siswa kelas XI IPS.1 yang dijadikan sebagai subyek penelitian kali ini. 21 orang siswa (51 persen) jenis kelamin laki-laki dan 20 orang siswa (49 persen) jenis kelamin perempuan.
b. Tingkat pemahaman
Berdasar dari hasil wawancara mengenai materi pelajaran akuntansi ternyata sebagian besar masih menganggap bahwa pelajaran tersebut sangat menyulitkan terutama pada pokok bahasan kertas kerja perusahaan jasa . Hal ini lebih dibuktikan lagi hasil pre tes menunjukkan masih sangat rendah pemahamannya terhadap prosedur penyusunan kertas kerja . Dari 10 nomor pertanyaan hanya 2 nomor yang mampu dijawab dengan benar. Yakni nomor ,,3 dan 5. Sedangkan nomor lainnya masih belum mampu dijawab dengan benar.Agar lebih jelas perhatikan tabel 1 berikut.
Tabel 1.Deskripsi hasil belajar studi pendahuluan
Interval Kategori F %
0 - 55 Buruk 26 63,41
56 - 65 Kurang 13 31,71
66 - 75 Cukup 1 2,44
76 - 85 baik 1 2,44
86 - 100 Amat baik 0 0
Jumlah 41 100

Sedangkan rata-rata hasil belajar 5,1 alias lebih rendah dari nilai enam < 6.
Pada awal tindakan guru adalah ; (1) memperkenalkan media chart dalam pembelajaran akuntansi kepada siswa, (2) mengajak siswa agar mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan media chart dengan selalu kritis , kreatif dalam memahami konsep dan praktek akuntansi terutama pada pencatatan data penyesuaian kedalam jurnal penyesuaian , dan posting kekolom ajustmen pada kertas kerja perusahaan jasa , (3) membimbing siswa agar dapat memahami konsep transaksi perusahaan jasa yang disajikan guru dengan menggunakan madia chart ,(4) memberi kesempatan siswa untuk mengemukakan ide-ide , dan pertanyaan pada setiap proses pencatatan data penyesuaian kedalam jurnal penyesuaian yang belum jelas , (5) tidak terlupakan selingan variasi bahasa guna mengurangi ketegangan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran .Selain itu peneliti dan kolaborator bersifat ramah,sabar,komunikatif,penuh perhatian terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, (6) memberi pujian kepada siswa yang berhasil memahami suatu konsep dan praktek transaksi keuangan perusahaan jasa atau memjawab dengan benar pertanyaan guru ,begitupula memberi semangat bagi siswa yang belum berhasil , (7) menugaskan siswa untuk bekerja kelompok dengan mengacak siswa yang agak pintar dan belum mengerti agar dalam diskusi untuk membahas suatu konsep dan penyusunan kertas kerja perusahaan jasa dengan benar dapat tercapai.
2.. Siklus pertama .
Perencanaan tindakan ;(1) Siswa akan diminta belajar kelompok untuk mengerjakan LKS pencatatan data penyesuaian perusahaan jasa kedalam jurnal penyesuaian , dan posting kedalam kolom ajustmen pada kertas kerja perusahaan jasa (2)Guru akan membagikan LKS kepada tiap kelompok,(3) Guru akan mengamati proses berlangsungnya belajar kelompok,(4)Guru akan membuat catatan pribadi (catatan lapangan),(5)Guru akan memberikan tes kepada siswa
Pelaksanaan tindakan 8 januari 2008, semua kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dalam pembelajaran. Dilihat dari segi siswa , motivasi belajar mulai meningkat ,hal ini dibuktikan bahwa perhatian siswa tertuju pada imformasi penayangan guru melalui media chart . Beberapa siswa mulai aktif dengan menanggapi pertanyaan.Sekalipun pada siklus pertama ini volume siswa untuk mengajukan pertanyaan masih sedikit.Terbukti keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada saat penayangan dengan media chart sebagai berikut ;
Tabel. 2. Keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada siklus 1
No . Keaktifan Siswa belajar Siklus 1
Kelompok
F %
1. Aktif 22 54
2. Cukup Aktif 10 24
3. Kurang aktif 9 22
Jumlah 41 100
Pengamatan, berdasarkan dari catatan di lapangan pada saat berlangsungnya belajar kelompok ada beberapa siswa dari kelompok II yang main-main sambil melihat kelompok lain. Sementara itu seorang siswa pasif, karena ia murid terlambat hadir dikelas sehingga informasi awal tidak dimengerti. Guru memotivasi supaya aktif berinteraksi dengan kelompoknya. Pada setiap kelompok paling antusias menyelesaikan tugas rata-rata 2-3 orang. Sedangkan anggota yang lain cukup aktif apabila diawasi oleh guru. Namun demikian sebagian besar siswa setuju dengan model pembelajaran dengan menggunakan media chart dalam pembelajaran akuntansi , bahkan ada juga mengatakan agar media tersebut digunakan untuk seluruh mata pelajaran selain akuntansi .
Pengamatan diluar belajar kelompok, yaitu guru memeriksa buku catatan masing-masing siswa setelah penyajian materi. Terlihat pada tabel 3.Sebagai berikut :
Tabel .3. Keaktifan Siswa Mencatat pada Siklus 1.
No. Keaktifan Siswa Mencatat Siklus 1
Materi Pelajaran
F %
1. Aktif 18 44
2. Cukup Aktif 20 49
3. Kurang Aktif 3 7

Jumlah 41 100
Dilihat dari segi guru ,hasil pemantauan oleh kolaborator dengan lembar observasi guru (LOG) menunjukkan bahwa media chart yang disajikan belum mampu membangkitkan motivasi siswa untuk aktif dan kreatif , dan bersemangat dalam mengikuti KBM .Hal ini disebabkan karena media chart yang ditampilkan oleh guru untuk menuangkan materi pembelajaran masih kurang bervariasi atau masih menoton. Guru belum menunjukkan bimbingan yang optimal sebagai usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media chart . Pada tahap ini guru sudah mulai membantu siswa membuat rangkuman suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan .Mengenai pemahaman akuntansi ,dengan PTK dengan media chart dalam upaya peningkatan motivasi belajar akuntansi siswa ,telah mengantarkan siswa pada nilai rata-rata dari 5,1 menjadi 5,92
Untuk itu perolehan nilai hasil tes dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :
Tabel.4. Distribusi Frekuensi Data Perolehan Nilai Siswa pada Siklus 1.

Kelompok Interval Siklus 1 Kualitas
Nilai nilai nilai
F %
1. 0 - 55 19 46,34 Buruk 2 . 56 - 65 18 43,9 Kurang
3. 66 - 75 3 7,32 Cukup
4. 76 – 85 1 2,44 Baik
5. 86 - 100 0 0 Amat baik

Jumlah 41 100

Refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus 1 ditemukan kegagalan, yaitu : (1) Dilihat dari keaktifan dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada saat penayangan melalui media chart , siswa yang kurang aktif ada 9 orang (22 persen) dari 41orang siswa,(2) Dilihat dari keaktifan mencatat materi yang diberikan, siswa yang kurang aktif mencatat 3 orang (7 persen) dari 41 siswa, (3)Dilihat dari perolehan nilai tes, siswa yang memperoleh nilai kurang (56 – 65) ada 18 orang(43,9 persen), tetapi memperoleh nilai buruk (0 – 55) ada 19 orang siswa (46,34 persen) dari 41 siswa.Hal ini terlihat siswa kategori nilai kuang belum terjadi perubahan yang signifikan , sekalipun nlai rata-rata meningkat dari 5,1 pada saat tes awal meningkat menjadi 5,92. Memperrhatikan kenyataan pada siklus I, ternyata siklus kedua merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan.
Ditinjau dari analisis hasil observasi,catatan harian , dan wawancara singkat terhadap siswa sebagai bahan untuk menentukan tindakan selanjutnya , setelah diadakan refleksi ,kemudian didiskusikan bersama kolaborator ,serta peneliti maka diperoleh hasil sebagai berikut ; (1) Guru harus meningkatkan kualitas KBM dengan media dan tekhnik pengajaran dengan penekanan pemakaian media chart secara optimal agar minat dan motivasi belajar siswa tumbuh dan berkembang kearah peningkatan,(2) penggunaan media chart agar lebih variatif dengan menampilkan gambar atau bagan – bagan untuk memancing keaktifan , kreatifitas , dan gairah belajar siswa . Sehingga terwujud apa yang dikatakan pembelajaran aktif,kreatif,efektif , dan menyenangkan , (3) Keaktifan guru dalam memantau KBM siswa adalah turut menentukan dalam rangka mengetahui hanbatan – hambatan siswa dalam memahami suatu masalah .(4) memberi nilai atau pujian bagi siswa yang berhasil dan memotivasi untuk bangkit bagi siswa yang belum berhasil ,(5) memberi bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk memahami suatu konsep atau menyelesaikan tugas – tugasnya .

3. Siklus Kedua
Hasil refleksi tindakan pada siklus 1 menunjukkan masih adanya ditemukan kelemahan atau kekurangan , sehingga tindakan pada siklus kedua masih diperlukan pemantapan agar lebih meningkat lagi . Oleh karena itu peneliti tetap melakukan langkah sebagai berikut :
Perencanaan tindakan ;(1) Tetap pada komitmen untuk meningkatkan kualitas KBM dengan menggunakan berbagai metode,media chart lebih variatif , agar peningkatan motivasi belajar siswa tetap lestari dalam peningkatan .(2) akan diminta belajar kelompok untuk mengerjakan LKS pencatatan transaksi keuangan perusahaan dagang dari jurnal khusus kebuku besar dan buku besar pembantu , kemudian menuangkan kedalam media chart , (3) Guru akan membagikan LKS pada tiap kelompok, (4) Siswa diminta menayangkan hasil kerja kelompoknya didepan kelompok lain dengan menggunakan media chart , (5) Guru akan mengamati proses berlangsungnya belajar kelompok, (6) Peneliti dan kolaborator mengamati jalannya penayangan hasil kerja kelompok,(7)Guru akan membuat catatan pribadi (catatan lapangan),(8)Guru akan memberikan tes kepada siswa secara keseluruhan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II.
Pelaksanaan tindakan 19 Februari 2007, semua kegiatan yang direncanakan dapat dilaksanakan dalam pembelajaran. Dilihat dari segi hasil pengamatan kelaborator pada proses belajar mengajar pada siklus kedua menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan ,sehingga siklus ketiga diharapkan dapat mengantisipasi kekurangan tersebut.Baik guru maupun siswa telah terbiasa dengan penggunaan media chart dalam proses belajara mengajar . Penyampaian materi ajar melalui media chart sudah cukup optimal,semakin menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa.
Pemanfaatan media chart pada siklus kedua dilakukan sendiri oleh siswa peneliti dan kolaborator hanya bertindak sebagai pasilitator , diskusi antara siswa dengan siswa , tanya jawab dengan guru berlansung elok dan dinamis.Terutama posting jurnal penyesuaian kedalam kolom ajustmen pada kertas kerja , dan sekaligus menyusun kertas kerja dengan benar . Pemakaian media chart atau penayangan melalui visualisasi data atau gambar.Begitupula hasil pengamatan agar dalam merekam ilmu dapat difungsikan mata,pendengaran ,dan gerkan tangan .
Suasana belajar mengajar cukup kondusif,guru dapat membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan kemudian dilanjutkan kedalam diskusi kelas baik guru maupun antar siswa dikelas.Gairah belajar siswa semakin meningkat .Terbukti dari penampilan suasana KBM,keaktifan siswa mengajukan pertanyaan maupun menanggapi suatu permasalahan semakin tampak.Hasil pengamatan mengenai keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada saat penayangan dengan media chart sebagai berikut ;
Tabel .8. Keaktifan siswa dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada siklus II

No . Keaktifan Siswa belajar Siklus II
Kelompok
F %
1. Aktif 34 83 2 Cukup Aktif 7 17
3. Kurang Aktif 0 0
Jumlah 41 100

Melihat tabel 8 tersebut diatas , Pengamatan, berdasarkan dari catatan di lapangan pada saat berlangsungnya belajar kelompok perhatian siswa terhdap penyajian materi pokok bahasan kertas kerja perusahaan jasa dengan menggunakan media chart sangat antusias.Interaksi baik antara guru dengan siswa,maupun antara siswa dengan siswa sudah optimal dan akrab.Sebagian besar siswa sudah berani menjawab pertanyaan,maupun mengajukan pertanyaan dalam forum diskusi.Pada siklus ketiga ini siswa sudah dapat menyusun rangkuman secara sederhana mengenai materi pelajaran dengan menggunakan media chart . Sementara itu siswa pasif berubah menjadi cukup aktif, karena murid terlambat hadir dikelas sudah tidak ada lagi sehingga informasi awal dapat dimengerti. Tampa dimotivasi oleh guru mereka tetap aktif berinteraksi dengan kelompoknya. Setiap kelompok antusias menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga tidak ada lagi yang tidak aktif. Sedangkan anggota yang cukup aktif sisa 5 (lima) orang ,sekalipun tidak diawasi oleh guru. Suatu kewajaran manakala sebagian besar siswa setuju dalam setiap pembelajaran menggunakan media chart terutama pembelajaran akuntansi ,dan bahkan ada juga yang mengusulkan sebaiknya media tersebut digunakan untuk seluruh mata pelajaran selain akuntansi .
Suasana kelas mulai nampak bergairah , berkembang ,siswa pada pertemuan siklus pertama terlambat memasuki ruang belajar berubah menjadi cepat hadir ,karena model pembelajaran yang dialaminya betul-betul dirasakan mamfaatnya .Begitupula kepakuman berubah menjadi aktif dan antusias .Hal ini ditandai dengan banyaknya pertanyaan ,dan banyaknya yang bersedia menjawab pertanyaan guru atau menanggapi suatu permasalahan .Interaksi guru dengan siswa ,maupun antara siswa dengan siswa semakin meningkat .KBM siswa tampak lebih aktif ,kreatif, dan bergairah .
Dari segi guru,hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi guru (LOG) pada siklus kedua ini aktifitas guru dalam kegiatan pembelajaran semakin meningkat . Penayangan media chart semakin bervariasi sehigga aktifitas mengajar guru terlihat bergairah dan energik .Dengan penampilan demikian maka kejenuhan siswa dalam melakukan pembelajaran dapat ditiadakan ,berubah menjadi aktif ,dan berani menjawab pertanyaan baik dari guru maupun dari temannya sendiri .Pertanyaan bermunculan, dan mengemukakan pendapat semakin marak ,dan semaki rasional .
Pengamatan diluar belajar kelompok, yaitu guru memeriksa buku cacatan masing-masing siswa setelah penyajian materi. Ternyata tidak ada lagi siswa yang tidak mencatat . Agar lebih jelas mengenai keaktifan siswa mencatat materi pelajaran, lihat tabel 9.Sebagai berikut :
Tabel 9. Keaktifan Siswa Mencatat pada Siklus II.
No. Keaktifan Siswa Mencatat Siklus II
Materi Pelajaran
F %
1. Aktif 35 86
2. Cukup Aktif 6 14
3. Kurang Aktif 0 0

Jumlah 41 100

Pada tahap ini guru tidak lagi membantu siswa membuat rangkuman suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan,akan tetapi siswa sudah mulai membuat rangkuman sendiri.Kedudukan guru dan peneliti pada tahap ini hanya sebagai pemberi penguatan dari hasil pemikiran siswa . Untuk itu perolehan nilai hasil tes dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Data Perolehan Nilai Siswa pada Siklus II.

Kelompok Interval Siklus II Kualitas
Nilai nilai nilai
F %
1. 0 - 55 2 4,88 Buruk
2. 56 - 65 18 43,9 Kurang
3. 66 - 75 17 42.56 Cukup
4. 76 – 85 2 4,88 Baik
5. 86 – 100 2 4,88 Amat baik
2
Jumlah 41 100

Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang tidak ada ada lagi. Jika dibanding dengan nilai awal hanya rata – rata 5,1 .Terjadi kenaikan secara berturut – turut siklus I ke- siklus II . ini mengalami peningkatan dari 5,92 menjadi 6,89.
Refleksi berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa: (1) Dilihat dari keaktifan dalam menanggapi hasil kerja kelompok pada saat penayangan melalui media chart , sebahagian besar siswa aktif (2) Dilihat dari keaktifan mencatat materi pelajaran seluruh siswa sudah menyadari bahwa catatan itu sangat penting ,dan sebagai alat bantu dalam mengulangi kembali apa yang telah dipelajari.Hal inilah sehingga siswa aktif , sekalipun tampa diberi komando ., (3) Dilihat dari perolehan nilai tes dari kedua siklus tersebut jika dilihat dari segi rata perolehan nilai mulai dari studi awal rata-rata nilai 5,1 .Hasil evaluasi siklus I rata-rata nilai 5,92..Sedangkan pada siklus II rata-rata nilai 6,89.Oleh karena itu dapatlah dikatakan bahwa tejadi penungkatan hasil belajar akuntansi dengan menggunakan media chart

PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas (PTK) Siklus pertama,dan kedua .Mengenai pembelajaran dengan menggunakan media chart menunjukkan hasil menggembirakan yakni , motivasi belajar dan hasil belajar akuntansi siswa juga ikut meningkat.Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa pada permulaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan media chart menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa cukup baik,ditandai oleh perhatian siswa ,keaktifan siswa ,dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar .
Pelaksanaan siklus pertama ,siswa sudah mulai tertarik mengikuti kegiatan belajar dengan media chart. Siswa sudah mulai aktif menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan oleh guru ,maupun mengajukan pertanyaan kepada guru manakala ada yang belum dimengerti,ataupun kepada teman-temannya.Kendatipun jumlahnya masih sedikit yang berani mengemukakan pendapatnya kepada guru. Sebagian besar perhatian siswa masih tertuju pada model media chart yang disajikan oleh guru yaitu berupa tulisan,tabel(kolom) gambar alat praga untuk menjelaskan suatu materi akuntansi.Sebagian besar dari siswa belum menelaah isi materi pembelajaran saat itu.Disisi lain masih adanya siswa terlambat hadir sehingga penjelasan awal kurang dipahami, maka pada gilirannya mereka hanya tinggal diam , dan bahkan sempat mengganggu konsentrasi temannya . Berbagai alasan untuk membela diri , kendatipun demikian guru hanya meberi motivasi agar mereka tidak terlambat lagi pada pertemuan berikutnya,sekaligus diarahkan ke proses pembelajaran .
Pelaksanaan siklus kedua, motivasi belajar siswa meningkat,ditandai dengan meningkatnya keaktifan ,dan antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran dengan menggunakan media chart menunjukkan bahjwa suasana kelas nampak bergairah dan berkembang .Keberanian siswa menjawab pertanyaan semakin meningkat,begitupula pertanyaan ,pendapat silih berganti terleontar suatu pertanda bahwa dinamika kelas semakin nampak ,sehingga pada gilirannya tanya jawab mewarnai proses pembelajaran tidak dapat dihindari.Apatah lagi media chart disajikan oleh guru semakin bervariasi,yaitu berupa gambar tabel , alat praga , dan tahap penyelesaian kertas kerja perusahaan jasa . Kondisi proses belajar mengajar semakin bergairah,hal ini sebagai akibat dari peningkatan motifasi dan aktivitas peserta belajar semakin meningkat .Pada siklus kedua ini peneliti dan kelaborator tidak lagi terlibat dalam penyusunan rangkuman materi pembelajaran ,akan tetapi siswa sudah mulai menyususn sendiri secara sederhana dalam bentuk catatan dikertas maupun dalam kartum madia chart .
Kegiatan belajar mengajar dengan media chart sudah cukup optimal.Model chart disajikan dengan variasi berupa tulisan baik hurup maupun angka-angka , tabe l, gambar kolom kertas kerja perusahaan jasa , warna gambar disesuaikan dengan kondisi kajian dan selera peserta belajar.Selain itu pemberian contoh disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari maupun gambaran kehidupan ketika pebelajar berhasil menamatkan diri disekolah lanjutan atas.
Baik guru , maupun siswa telah terbiasa dengan penggunaan media chart dalam pembelajaran akuntansi . Pada siklus ini motivasi belajar siswa semakin meningkat ,hal ini dapat dilihat dari suasana kegiatan belajar mengajar (KBM) semakin antusias , dinamis ,serta keaktifan dan kreatifitas ,diiringi dengan semangat optimis juga semakin meningkat.media chart disajikan guru semakin menarik sehingga perhatian siswa semakin terfokus .Semangat optimis dan inovasi siswa semakin menajam ,karena semakin banyak usulan dan pertanyaan mengenai mengenai tahapan penyelesaian kertas kerja , terutama menyangku penyesuaian data akhir periode akuntansi . Pada siklus ini siswa telah dapat memamfaatkan media chart untuk berdiskusi baik dengan guru , maupun dengan siswa lainnya , terutama pada bahasan yang membutuhkan visualisasi data-data atau gambar maupun hasil pengamatan , serta hasil bacaan lainnya .Begitupula keaktifan siswa dalam mencatat materi pembelajaran tidak ada lagi ditemukan yang tidak aktif , karena mereka sadar bahwa dengan mencatat materi ajar adalah merupakan salah satu penunjang utama terhadap peningkatan hasil belajar akuntansi.Tampa mencatat maka dapat dipastikan bahwa akan mengalami hambatan manakala siswa belajar sendiri untuk mengulang hasil pembelajaran disekolah. Dengan inilah sehingga hasil akhir siklus kedua upaya pelaksanaan tindakan kelas ini telah mendapatkan hasil positif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa melalui pembelajaran dengan media chart dapat meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan aktivitas belajar siswa sekaligus meningkatkan hasil belajar di SMA Neg.2 Bantaeng kelas XI IPS 1.Tahun ajaran 2007 / 2008.Perolehan nilai rata-rata nampak pada hasil tes pada setiap siklus sebagai berikut ; Studi awal rata-rata nilai 4,9 . Rata-rata nilai silus satu 5,92Rata-rata nilai siklus kedua 6,89
Berdasar dari hasil analisis kuesioner yang dibagikan kepada siswa diperoleh hasil bahwa sebagian besar dari siswa menyatakan belajar dengan menggunakan media chart ; menyenangkan , menarik perhatian , menambah semangat belajar, merangsang keaktifan siswa , tidak menjenuhkan , dapat meningkatkan hasil belajar , pelajaran mudah dipahami karena telah tergambar prosedur penyelesaian , dalam belajar tidak mengantuk , tidak cepat lelah,tidak terganngu penglihatan , mudah dilihat kembali manakala dibutuhkan .
KESIMPULAN
Hasil penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran akuntansi dengan menggunakan media chart dapat disimpulkan bahwa ; Proses belajar mengajar akuntansi dengan menggunakan media chart. Dapat meningkatkan motivasi belajar sekaligus meningkatkan keterampilan untuk menyusun kertas kerja perusahaan jasa siswa kelas XI IPS I .SMANeg.2 Bantaeng semister genap tahun ajaran 2007 / 2008.
SARAN
Maksimalisasi hasil pembelajaran dalam proses belajar mengajar maka disarankan agar : (1). Setiap guru diharapkan menggunakan media chart jika ingin mengoptimalkan proses belajar mengajar terutama pada pokok bahasan yang banyak menggunakan lajur – lajur .(2). Pembelajaran dengan media chart agar menggunakan tulisan yang jelas . (3) .Pembuatan media chart diharuskan jelas,bervariasi,agar lebih menarik.(4) .Dalam penayangan media chart diupayakan jangan terlalu cepat .

DAFTAR PUSTAKA

Alipandi. 1984. Didaktik Metodik Pendidikan Umum. Surabaya : Usaha Nasional.

Arikunto Suharsimi. 1992. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara.

_______________. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Aqib Zainal, 2006. Penelitian tindakan kelas untuk guru. Bandung : CV.Yrama Widya.

__________, 2004. Karya tulisilmiah bagi pengembangan profesi guru. Bandung : CV. Yrama Widya.

Arsyad , 2002. Media Pembelajaran Jakarta;PT.Raja Grafindo Persada.

A.Kosasih . 2002. Optimalisasi Media Pembelajaran.Jakara ; PT.Grasindo.

Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas SMP. Jakarta : Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

---------------,1983. Pengantar Akuntansi I B. Jakarta;DIRJEN DIKDASMEN.

Haryanto. 1989. Akuntansi Untuk SMA. Surakarta : PT Intanpariwara.

Kabai .Zaenuddin . 2006. Pengeruh siakap dan cara belajar siswa terhadap hasil belajar akuntansi di SMA Neg. Bantaeng . Hasil penelitian untuk pengembangan profesi Guru.

---------------------. 2007. Stretegi peningkatan hasil belajar akuntansi melalui penggunaan media transfaransi OHP .Pada siswa kelas XI IPS 1 .Semister genap SMA Neg. 2 Bantaeng .PTK pengembangan profesi Guru .

---------------------.2007 . Peningkatan Keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal-soal persamaan akuntansi melalui pendekatan kelompok berdasarkan sosiometri pada siswa kelas XI IPS 1.Semister Ganjil SMA Neg. 2 .Bantaeng . PTK pengembangan profesi Guru .

Madya Suwarsih, 2006. Teori dan praktik penelitian tindakan (Action Research). Bandung : Alfabeta.

Mantja, W. 2003. Etnograf : Disain Penelitian Kualitatif dan Manajemen Pendidikan. Malang : Wineka Media.

Nasution, 2003. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Nataatmadja. 1988. Akuntansi Untuk SMA. Bandung : Ganeca Exact.
Sudjana. 1988. Metode Statistik. Bandung : Tarsito. Sukardi. 1983. Psikologi Pendidikan. Bandung : FIP. FKIP.
_______. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Soemarso. R. 1993. Akuntansi Untuk SMTA. Buku 2 .Jakarta : Salemba empat.
Soemita , 1979. Dasar-Dasar Akuntansi. Bandung ; Tarsito.

Suryabrata , 2002. Psikologi Pewndidikan .Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada.

Siagian , 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta ;PT. Rineka Cipta.

Thoha , 2004 . Preilaku Organisasi .Jakarta ;PT. Raja Grafindo.

Walgito, Bimo. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah. Yogyakarta : Audi Off Set.

Wiriaatmadja. 2006 .Metode Penelitian Tindakan Kelas .Jakarta ; PT.Remaja Rosdakarya.

Winataputra dkk, 2005.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Universitas Terbuka.
Yusuf Haryono, 1981. Dasar-Dasar Akuntansi jilid 2.Yokyakarta ;YKPN.
Zuriah Nurul, 2003. Penelitian tindakan Publishing. Malang : Bayu Media.

Tidak ada komentar: